Menavigasi Personality Diri yang Nggak Enakan
Apakah kamu seorang yang punya sifat gak enakan?
Saya adalah orang yang nggak enakan. Kalau ada yang ngganjel di hati, pasti rasanya segen duluan buat ngomong. Takut orang itu marah, ga suka. Saya itu termasuk kaum pencinta damai✌️atau dalam bahasa Inggrisnya, disebut dengan agreeable.
Agreeable : reflects individual differences in concern with cooperation and social harmony. Agreeable individuals value getting along with others.
Ini adalah hasil test Big Five personality saya, yang salah satunya ngukur agreeableness:
Saya dapat skor 94 dari 120, yang artinya saya masuk ke dalam spektrum dari orang yang agreeable. Sebenernya jadi agreeable itu ada kelebihannya (gampang berteman, supel, jadi pendamai), tapi banyak situasi di karir kita itu yang malah jadi merugikan karena kita gak enakan, misal nih :
- Kalau lagi diskusi sama orang dan kita ga setuju, kita susah ngomongnya, akhirnya di pendem
- Sebaliknya kalau ada orang kritik kita, kita langsung masukin ke hati dan ga bisa respon
- Kalau ada meeting dan lagi debat panas, kita gak kuat ada disitu, padahal debat nya masih sehat dan kita mau nimbrung juga.
- Kalau ada orang yang minta tolong sama kita dan sedikit maksa, kita susah untuk berkata tidak
Nah, jadi sebenarnya ada momen dimana jadi agreeable itu malah jadi bikin kita nelangsa.
Lah terus gimana, dong? apakah kita bakal jadi nelangsa terus di urusan karir? Tentu saja tidak harus seperti itu..
Berikut adalah beberapa cara yang saya coba praktekkan untuk menavigasi sifat gak enakan.
First, mindset…
Sebelum take action, kita perlu punya pola pikir yang sesuai dulu nih. Kita perlu akui dulu kalau memang sifat gak enakan ini bisa merugikan sewaktu — waktu.
Kemudian, pola pikir kedua adalah tentang fleksibilitas dari personality. Saya cukup percaya kalau personality itu bisa di “bengkokkin” saat dibutuhkan sementara waktu. Jadi walaupun kita itu aslinya ga enakan, tapi kita bisa kok membuat diri kita jadi lebih tegas dan asertif. Asal kita tahu caranya aja 👍
Pahami Akar dari Rasa Gak Enakan
Sebenernya, apa sih yang dirasakan seorang yang agreeable saat muncul rasa ga enakan? Kalau menurut saya, orang agreeable itu gak suka konflik. Kita adalah orang yang mencintai harmoni dan gak suka kalau ada konfrontasi.
Saya merasa kalau salah satu akar perasaannya itu adalah karena kita gak mau terlihat buruk di mata orang. Coba deh, apa yang ada di kepala kita pas perasaan gak enakan itu muncul?
aduh nanti orangnya marah…
kalau dia ga suka sama ide ku gimana…
kalau pendapatku emang yang salah gimana…
Disadari atau nggak, rasa gak enakan ini muncul (salah satunya) karena kita gak mau keliatan jelek. Apalagi kalau misal lawan bicara kita adalah orang yang kita segani / respect, misal atasan, mentor, pasangan. Perasaan gak mau keliatan jelek itu akan makin kuat.
Padahal, kita memang gak bisa mengendalikan pandangan orang lain terhadap kita.
Memisahkan Image Diri dan Substansi Diskusi
Ketika kita berinteraksi sama orang dan muncul perasaan ga enakan, itu biasanya muncul karena ada perbedaan pendapat. Mungkin kita punya pandangan berbeda dengan lawan bicara. Atau mungkin, kita ingin menyampaikan sesuatu yang penting untuk kita tapi bisa jadi gak nyaman untuk lawan bicara.
Kondisi tersebut itu kadang bisa memunculkan konfrontasi yang membuat kita jadi merasa takut jelek (lagi).
Saya rasa, kita juga perlu lho memisahkan antara image kita di mata orang ini dengan apa yang sedang di diskusikan.
- just because ide kita salah, bukan berarti kita bodoh
- just because dia ga setuju sama kita, bukan berarti kita cupu
- bahkan, just because dia marah sama kita, nggak selalu artinya dia benci sama kita.
Artinya, apa yang orang sampaikan itu tidak selalu berhubungan dengan image kita, dan itulah sebabnya kita perlu memisahkannya.
Malah bisa jadi dengan kita lebih asertif dan berpendapat dengan lugas, orang akan lebih respect kepada kita.
Untuk selengkapnya, saya pernah menulis tentang membangun skill untuk menerima kritik disini.
Navigasi Sifat yang Agreeable
Menurut saya, jadi agreeable itu banyak positifnya, karena mereka lah yang menjadi pencipta harmoni dan kedamaian di organisasi. Tapi, kita juga perlu aware dan berlatih agar kita bisa menavigasi situasi dimana jadi gak enakan itu merugikan.
Untuk mempraktekkan cara yang saya sampaikan itu, perlu diakui memang butuh proses dan keberanian untuk melawan “naturalnya” diri kita. Kita bisa mulai dulu dari orang yang kita rasa lebih nyaman, baru kemudian setelah terbiasa kita perluas prosesnya ke circle yang lebih luas.
Pada akhirnya, kalau kamu percaya kamu bisa mengubah rasa gak enakan ini jadi lebih manageable, ini akan bikin kamu makin pede dan makin bisa menavigasi karir.
Jadi, apakah kamu punya tips juga menavigasi rasa gak enakan? Yuk share di komentar ya!